Tol Gilimanuk Mengwi Dilelang Ulang Basuki Berharap!
Tol Gilimanuk Mengwi Dilelang Ulang: Basuki Berharap Penandatanganan PPJT pada September
Tol Gilimanuk Mengwi adalah proyek infrastruktur strategis yang bertujuan untuk meningkatkan konektivitas di Bali, terutama antara bagian barat dan pusat pulau. Dengan panjang 96,84 kilometer, tol ini di harapkan dapat mempercepat waktu perjalanan, mengurangi kemacetan lalu lintas, dan mendukung sektor pariwisata yang menjadi tulang punggung ekonomi Bali. Selain itu, tol ini akan memperkuat rantai pasokan logistik di wilayah tersebut.
Perjalanan Proyek
Proyek ini awalnya di inisiasi oleh PT Jagat Kerti Bali pada 8 Maret 2022 sebagai proyek unsolicited dengan total investasi mencapai Rp 22,84 triliun. PT Jagat Kerti Bali telah berhasil membebaskan lahan seluas 44,64 hektar dengan nilai Rp 112,37 miliar. Namun, proyek ini terhambat karena masalah pendanaan saat financial close, sehingga pemerintah memutuskan kontrak dengan perusahaan tersebut pada Maret 2024.
Alasan Lelang Ulang
Setelah mengalami kendala pendanaan, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) memutuskan untuk mengubah status proyek ini menjadi proyek solicited atau prakarsa pemerintah. Ini berarti pemerintah mengambil alih proyek dan menyiapkan kembali proses lelang dengan harapan dapat menarik investor baru. Proses ini melibatkan peninjauan ulang studi kelayakan (feasibility study) serta persiapan untuk lelang yang di harapkan selesai pada September 2024.
Harapan Menteri Basuki
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengungkapkan bahwa proses lelang ulang telah memasuki tahap pra-kualifikasi (prequalification). Basuki berharap kontrak pengusahaan jalan tol (PPJT) bisa di tandatangani pada bulan September 2024, sehingga konstruksi dapat segera di mulai. Menurut Basuki, beberapa persyaratan penting perlu di penuhi sebelum proyek ini bisa di lanjutkan, termasuk legal opinion dari Jaksa Agung, audit oleh BPKP, dan pembebasan lahan oleh LMAN senilai Rp 3,9 triliun.
Tantangan dan Solusi
Salah satu tantangan utama dalam proyek ini adalah memastikan pendanaan yang memadai. Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menekankan pentingnya ketiga syarat tersebut untuk menjamin keberlanjutan proyek. Dengan adanya audit dan legal opinion, pemerintah ingin memastikan bahwa proyek ini di laksanakan dengan transparan dan sesuai dengan regulasi yang ada.
Manfaat yang Di harapkan
Jika berhasil di realisasikan, tol Gilimanuk-Mengwi akan memberikan banyak manfaat bagi masyarakat dan perekonomian Bali. Pembangunan tol ini akan:
- Mempercepat Waktu Tempuh: Mengurangi waktu perjalanan antara Gilimanuk dan Mengwi, yang saat ini bisa memakan waktu hingga berjam-jam karena kondisi lalu lintas yang padat.
- Mengurangi Kemacetan: Membantu mengurangi kemacetan di jalan-jalan utama Bali, terutama di kawasan pariwisata yang sering di padati kendaraan.
- Mendukung Pariwisata: Mempermudah akses ke destinasi wisata, sehingga dapat meningkatkan jumlah wisatawan yang berkunjung ke Bali.
- Meningkatkan Ekonomi Lokal: Mempercepat distribusi barang dan jasa, sehingga dapat membantu meningkatkan ekonomi lokal.
Respons Publik dan Stakeholder
Proyek ini mendapat perhatian besar dari berbagai kalangan, termasuk pemerintah daerah dan masyarakat setempat. Gubernur Bali, I Wayan Koster, menyatakan dukungannya terhadap kelanjutan proyek ini karena memiliki tanggung jawab moral dan komitmen terhadap pembangunan infrastruktur di Bali. Selain itu, masyarakat setempat yang sebelumnya khawatir tentang dampak lingkungan dari proyek ini, di harapkan dapat lebih tenang dengan adanya audit dan transparansi dalam pelaksanaan proyek.
Baca juga: Hotel Sultan Tetap Beroperasi, Tak Ada Pencabutan Izin Usaha
Tol Gilimanuk-Mengwi adalah proyek infrastruktur yang sangat penting untuk masa depan Bali. Meskipun menghadapi berbagai tantangan, pemerintah tetap berkomitmen untuk menyelesaikan proyek ini dengan baik. Dengan proses lelang ulang yang sedang berlangsung dan harapan penandatanganan PPJT pada September 2024. Pembangunan tol ini di harapkan dapat segera di mulai dan memberikan manfaat besar bagi masyarakat dan ekonomi Bali. Keberhasilan proyek ini akan menjadi contoh bagaimana pemerintah dan berbagai pemangku kepentingan dapat bekerja sama untuk mengatasi hambatan dan mewujudkan pembangunan yang berkelanjutan.